Menggali Kompetensi Mahasiswa dengan Pementasan Drama Di Gedung Kesenian Rumentang Siang

Dalam meningkatkan kompetensi bermain sastra, mahasiswa Prodi Tadris Bahasa Indonesia UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar pentas drama teater yang berlangsung pada hari Rabu 03 Juli tahun 2024 di Gedung Kesenian Rumentang Siang.
Pentas drama teater yang digelar oleh mahasiswa semester empat (4) Prodi TBI UIN Sunan Gunung Djati Bandung merupakan sebuah upaya untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah drama dengan dosen pengampu Dr. Ahmad Syaeful Rahman, M.Pd., dan Resa Restu Pauji M.Pd., beliau menyampaikan “pementasan ini sebagai nilai ujuan akhir semester. Mata kuliah drama dengan metode project based learning menjadikan pentas ini sebagai output dari pembelajaran drama yang selama ini kita pelajari teorinya” ujarnya.
Pentas ini dihadiri oleh Ketua Program Studi Tadris Bahasa Indonesia Dr. Hj. Yeti Heryati, M.Pd., sebagian dosen Tadris Bahasa Indonesia dan dihadiri tamu kehormatan yaitu Ketua Umum Seniman Jawa Barat Ridwan CH. Madris, S.Pd. M.M., di akhir pementasan beliau menyampaikan apresiasi dan juga motivasi untuk mahasiswa agar senantiasa berkarya untuk melestarikan budaya indonesia, “untuk pertunjukan kelas pemula, kedua drama ini cukup keren. Ingat ini adalah awal bukan akhir, jadi teruslah belajar kedepannya”, ujarnya. Di akhir penyampaian beliau juga membacakan puisi yang berisi motivasi untuk setiap orang yang terlibat dalam pementasan dengan sangat memukau.

Pentas drama ini merupakan persembahan dari dua kelas dengan dua judul yang berbeda, yaitu drama yang berjudul Ben Go Tun dari kelas 4-A, dan drama berjudul Dukun-dukunan dari kelas 4-B. Pelaksanaannya terbagi menjadi dua sesi, yang pertama pukul 09.00 WIB sd 10.20 WIB dan sesi selanjutnya pukul 14.00 sd selesai. Adapun panitia penyelenggara hingga sutradara dan aktor dari pertunjukan ini merupakan mahasiswa semester empat dari masing-masing kelas tanpa terkecuali.
Dua drama tersebut berhasil membuat 300 lebih penonton terhibur dengan ciri khas yang ditunjukkan oleh setiap aktornya. Drama ben go tun dengan tema komedi dikemas dengan fresh karena terdapat tarian unik diakhirnya. Sedangkan drama dukun-dukunan mengangkat tema masyarakat saat ini yang dibalut dengan komedi. Drama tersebut juga disajikan menarik dengan punchline dari sebagian tokohnya yang menggelitik perut.
Secara teknis, persiapan drama teater ini membutuhkan waktu dua bulan lamanya untuk mengasah keterampilan akting dan persiapan produksi. Meskipun waktu yang dipakai terbilang cukup singkat, namun semua pihak yang terlibat mampu memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk penampilan yang memukau ini.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *